Bagi Anda yang belum mengenal sama sekali apa pengertian penyakit Skizofrenia (schizophrenia), di postingan kali ini saya akan coba membagikan informasinya kepada Anda.
Skizofrenia (schizophrenia) merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Saya pribadi mengartikan Skizofrenia (schizophrenia) sebagai bentuk gangguan psikotik di mana si penderitanya seringkali "memerdekakan" keyakinannya sendiri. Maksud dari kalimat "memerdekakan" keyakinan sendiri di sini adalah bahwa si penderita sering menganggap kuat tentang apa-apa yang dia nilai, dia anggap, atau dia rasakan terhadap sesuatu yang menjadi objek pikirannya --padahal, belum tentu secara faktanya bahwa penilaiannya terhadap objek yang dipikirkannya itu adalah benar--. Kalau saya kaitkan dengan istilah dari agama Islam, tak jarang pikirannya tersebut cenderung mengarah pada Su'uzhan (buruk sangka). Itulah karenanya mengapa saya menyebutnya dengan kalimat "memerdekakan" keyakinannya sendiri.
Skizofrenia (schizophrenia) bisa mengenai siapa saja. Bahkan, data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan, satu persen populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog.
Iiih.. ngeri banget yaah..
BalasHapusKita punya penyakit begituan ga' ya..?
moga-moga enggak, ya..
Hiiy.. sereem.. aaah..
waaaaaaaaaaah ini nih,
BalasHapusartikel ky gini nih yg bisa dikatakan "LEZZZAAAAAAAT",
:D
http://www.bagolllum.com
to Serdadu Gembel :
BalasHapusWah, mudah-mudahan mah jangan sampai, Gan.. hehehe. Penyakit seperti ini kronis kalau sekiranya tidak segera "dintervensi" oleh keyakinan (agama) yang kuat dan terapi psikologis.
-----------------------
to Bagollum JX
Haha...trims-trims, Gan. :D